1.28.2009

Tayangan Pembawa Bencana

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Bagaimana kabarnya sahabatku. Semoga kalian dalam naungan berkah, rahmah, taufiq, hidayah, dan inayah serta diridhoiNYA setiap hembusan nafas, setiap detak jantung, setiap langkah, setiap ucapan, setiap pendengaran, setiap penglihatan kita. Amin Ya Rabbul 'Izzati...

Sahabatku sekalian, televisi sebagai dampak dari kemajuan teknologi tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, hampir setiap hari kita selalu bertemu dengan "benda" yang satu ini. Dan tanpa kita sadari, "benda" ini mampu menyedot pikiran kita, mampu membuat kita lalai dari tugas dan kewajiban kita sebagai muslim dan yang lebih parah lagi, dapat mengarahkan kita kepada perilaku yang mengarah kepada kemaksiatan.

Jujur, saya juga "dulunya" termasuk "penggemar setia" benda ini. Pulang sekolah, saya menemui "benda" ini, pada saat makan saya bersama "benda" ini, bahkan menghabiskan malam pun bersama "benda" ini sampai ketiduran dihadapannya. Apalagi hari ahad atau libur sekolah, wuih....dari bangun tidur sampai mau tidur lagi didepan televisi. Bisa dikatakan sebagai pengamat televisi, karena tiada hari tanpa televisi.


Nah...berawal dari "kebiasaan" yang belakangan hari baru saya menyadari bahwa hal itu menjadi "kebiasaan buruk", banyak hal yang saya pelajari dari televisi. Tentu saja jika bicaa televisi tidak terlepas dari tayangan yang ada di dalamnya, kalau cuma didengar itu mah radio sobat, bukan televisi namanya...he...he...

Namun, sebelum saya mengupas lebih jauh mengenai tayangan-tayangan yang berbahaya, saya ingin menceritakan beberapa hal yang saya dapatkan setelah saya menyadari kelalaian saya selama ini.

pertama, waktu saya terbuang sia-sia, padahal bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfa'at.
kedua, pikiran saya diracuni oleh informasi-informasi yang disiarkan di dalam berita, karena sebagaiman yang kita ketahui sekarang lebih banyak masalah negatif daripada positif yang diinformasikan. Sebagai contoh, berita kriminal yang diekspose, gosip selebriti, privasi orang lain yang diumbar-umbar, dan sahabat tau sendiri lah. ^_^

Yupz.....sekarang kita masuk ke inti dari artikel malam ini, cieee....gayanya, kaya penulis kenamaan aja. ^_^
Topik kali ini saya akan mengkhususkan pada tayangan yaitu berupa film/sinetron. Sahabat tau Cinta Fitri (wah....ini sinetron favorit saya lo... ), Melati untuk Marvel, Muslimah, Ta'aruf, Kasih, Cucu Menantu (he...kelihatannya hafal banget ya.....). Yupz...itu beberapa dari sekian judul sinetron yang ditayangkan di televisi dari berbagai stasiun.

Belum lagi dengan serial khusus remajanya, seperti Pernah Muda, FTV, dan sinetron kejar tayang lainnya. Kalau sahabat ada yang pernah doyan juga nonton tayangan-tayangan tersebut sebagaiman saya dulunya. (emang sekarang ga mas... ?) sekarang udah ga begitu minat lagi. Tentu sahabat tau dong pemain-pemainnya, bahkan mungkinada idola kita di film tersebut. Aaaahhhh.....dia tu aktingnya bagus banget, senyumnya itu lo, wuuuhhh....cakepnya....(ga segitunya kaleee.....) ah masa.... ^_^

Kita lihat, pemainnya kebanyakan adalah remaja, bahkan ada yang masih smp. Lha...terus kenapa mas kalau masih remaja. Yang jadi permasalahan adalah tema setiap film, walaupun berbeda-beda judulnya, temanya tetap satu yaitu "CINTA" iya ga....Bagaimanapun alur ceritanya, yang ada cowok naksir ama cewek atau sebaliknya.

Nah..yang paling membawa bencana adalah perilaku yang diperankan dan yang diusung-usung dalam setiap cerita yaitu "PACARAN" pada artikel berikutya akan kita bahas darimana datangnya "PACARAN". Inilah yang paling "MERUSAK" remaja, bahkan merambah ke remaja muslim. Prihatin kadang ngeliatnya. Apakah sudah demikian rusaknya moral remaja kita.

Dan yang lebih-lebih membuat saya geram adalah munculnya film-film yang "KATANYA"...bernuansa "ISLAMI". Apapun bisa saja dilabeli Islami, tapi jangan seenaknya gitu dong memberikan label Islami, sementara isinya sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam, justru saya pikir itu sengaja untuk menyudutkan Islam. Lha...coba sahabat pikir (waduh mas....sembako naik, bensin mahal, PR sekolah banyak, tugas kuliah belum kelar, koq disuruh mikir...sampeyan tu gimana to...) di dalam film/sinetron yang "KATANYA BERNUANSA ISLAMI" itu apa yang diusung, cinta dua orang remaja kan ? apa ada prosesnya seperti yang dianjurkan ISLAM...ada ga...?

Yang ada juga tetap aja berduaan jalan, pegang-pegangan tangan, peluk-pelukan, saling mengungkapkan cinta...mana yang katanya ISLAMI tadi...ga ada...ga ada....!!!!! dari sekian banyak film yang sudah saya tonton hanya 2 film bagi saya yang bernuansakan ISLAM dan benar-benar memiliki informasi dakwah yang ingin disampaikan kepada audience/penonton. 2 film tersebut adalah "Kun Fayakun" dan "Sang Murrabbi", walau ada 2 film yang diangkat dari novel, tapi di filmnya tidak sesuai dengan novelnya, yang ditonjolkan hanya masalah cinta, pesan keagamaan sebagaimana yang ada di dalam novel aslinya tidak terasa sama sekali.

Saya rasa sahabat tentu sudah menonton 2 film tersebut, bahkan mungkin di kesempatan yang pertama berebut tiket (yang bener aja... :( ampe segitunya ) tinggal nunggu bentaran juga muncul di televisi.

Film pertama "Ayat-ayat Cinta" yang diangkat (katanya) dari Novel karangan Kang Abik, dan satunya lagi "Syahadat Cinta" yang diangkat dari trilogi Novel karangan Taufiqurrahman Al 'Azizy bagian pertamanya, untuk film yang kedua saya rasa masih ada sedikit relevansi dengan cerita asli di dalam novelnya yang menceritakan pertobatan seorang anak manusia.

Sahabatku sekalian, berhati=hatilah dengan film-film ataupun sinteron yang "numpang ISLAMI" padahal tidak ada pesan ISLAM yang disampaikan didalamnya. Jagalah keluarga kita, anak-anak kita, saudara/saudari kita, sahabat-sahabat kita, lingkungan sekitar kita dari "pembodohan" dan "penghapusan" akidah dan keimanan yang tanpa kita sadari disebarkan melalui media televisi.

Kiranya itu dulu yang ingin saya sampaikan pada kesempata malam ini, artikel berikutnya saya akan mengulas mengenai darimana datangnya "makhluk" yang bernama "pacaran".




Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini


2 komentar:

  1. bener banget...kadang aq miris liat sinetron2 yg membawa agama...
    good post...salam kenal yaa...
    banner km sdh aq pasang...dan aq follow km jg...ty ^^

    BalasHapus
  2. ya begitulah ukhti...
    ini adalah tugas kita bersama untuk menyelamatkan saudara/saudari kita dari fitnah yang ditimbulkan oleh tayangan-tayangan itu.

    terima kasih....banner blog ukhti udah ada koq...disebelah banner neng ratna...

    BalasHapus

terima kasih sudah mengunjungi halaman ini, semoga dapat bermanfa'at....jika teman-teman ingin belajar untuk menulis dan menerbitkan buku sendiri teman-teman bisa mendapatkan panduannya dari seorang penulis buku best seller dan pemilik mujahid press, silakan klik disini