3.28.2009

Nuansa- Mahligai Cinta

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape
Kini berpadulah dua hati dalam mahligai cinta
Ikatan nan agung sempurna sebagian agama
Allah telah menghalalkanmu menjadi pendamping bagiku
Dan kau pun telah mengikhlaskanku menjadi pendampingmu

Jagalah keutuhannya, kukuhkanlah ikatannya
Patuhilah perintahNYA, agar Allah menyayangimu
Didiklah anak-anak kita jadi anak yang shaleh

Semoga bahagia senantiasa menyertai kita
Walaupun cobaan melanda tetaplah bersabar
Bukankah Allah tlah janjikan surga yang penuh kenikmatan
Rasa sayangku kepadamu akan bertambah selalu








Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini


3.25.2009

Istri Yang Menyenangkan Hati Suami

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape
Assalamu'alaykum ikhwah fillah...
bagaimana kabar kalian ? Semoga semua dalam naungan berkah, rahmah, ridho, magfirah, serta diliputi cahaya CintaNYA.. Amin Ya Rabbal 'Allamin...

Saya baru mengupdate lagi blog ini, karena saya keluar kota untuk beberapa hari dan pada kesempatan ini saya dapat kembali menulis disini.

Saudaraku, bagi seorang laki-laki tentu menginginkan seorang pendamping yang shalihah sehingga dapat membantunya dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah 'Azza Wa Jalla...

Demikian juga dengan seorang wanita, tentu menginginkan seorang lelaki shaleh untuk menjadi pendamping hidupnya dan menjadi "imam" baginya di dalam istana rumah tangga nya kelak.

Pada tulisan kali ini saya ingin membagikan salah satu imbalan bagi seorang istri yang menyenangkan hati suami dari Allah 'Azza Wa Jalla. Apakah saudariku-saudariku ingin mendapatkannya. Dan para suami ingin mengetahui apa yang diperoleh istrinya ?

Pada zaman Rasulullah Muhammad SAW seorang laki-laki telah berkata :"Ya Rasulullah, istri saya jika saya datang kepadanya, dia berkata : "Wahai suamiku, panutanku dan panutan keluargaku, selamat datang". Dan jika ia melihatku tengah bersedih, iapun berkata : "Apa yang menyedihkanmu di antara kehidupan dunia ini tidaklah merasa cukup dengan kehidupan akhirat kelak ? "

Rasulullah bersabda : "Beritahukan kepadanya bahwa dia "pekerja-wanita" dari Allah dan baginya pahala separuh pahala orang yang berjuang"

Diriwayatkan oleh : Al Khairani dalam "Makarimul Akhlaq" dari Dzafir bin Sulaiman dari Abdullah Al Wadhahi.

Saudariku, wanita yang bertanggung jawab terhadap hak suaminya adalah yang mau menasihati suaminya, setia dalam duka dan derita, baginya pahala separuh pahala mujahid.

sumber : Asbabul Wurud - Ibnu Hamzah Al Husaini Al Hanafi Ad Damsyiqi - Kalam Mulia

Bagaimana saudariku, apakah kalian menginginkan pahala ini. Bagi para pemuda yang belum menikah, apakah tidak menginginkan seorang pendamping yang seperti ini kelak.

Untuk mendapatkan pendamping yang shalih/shalihah hanya ada satu caranya, yaitu menjadikan diri kita shalih/shalihah terlebih dahulu. Bukan dengan gonta-ganti "pacar" dengan alasan mencari yang cocok.

Baiklah saudara/saudariku sekalian, semoga tulisan ini dapat bermanfaat baik bagi diri saya sendiri maupun untuk kalian semua. Mohon masukan jika ada kekurangan dalam penulisan ini.

Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini

3.14.2009

Laa Ilaaha Illallaah.......

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape

Bismillaahirahmaanirahiim...

Assalamu 'alaykum warahmatullahi wabbarakaatuh...

Ikhwah fillah...
Saya baru saja membaca sebuah cerita yang sangat mengguncangkan hati saya. Dan saya ingin membagikan cerita ini kepada ikhwah fillah.

Ini adalah penggalan cerita yang saya baca dari sebuah buku yang berjudul "My Dad My Pious Dad, Ayahku, Ayah Yang Soleh" karya Akhi Arsil Ibrahim.
"Suatu sore seperti biasanya Kiyai dan beo itu berjalan keliling pesantren sambil menzikirkan Laa Ilaaha Illallaah. Kiyai mengucapkannya dengan sepenuh khusyuk dalam hati. Sementara si beo mengucapkannya dengan suara keras. Namun tiba-tiba, seekor kucing melompat dari arah pohon jambu. Dengan sekali terkam kepala dan leher burung beo itu sudah terkulai diterkam taringnya . Si beo yang tadinya sedang berulang-ulang mengucapkan Laa Illaha Illallaah, tiba-tiba menjerit kuat dan mengeluarkan suara aslinya dengan penuh ketakutan.

"Keook..keook..keook...!"

Bagai tidak mempedulikan apapun kata si beo, kucing besar itu terus lari dengan leher beo tergigit ketat pada mulutnya. Hanya ketakutan si beo yang semakin jauh kian lirih terdengar, "Keook..keook..keook...!"

Melihat kejadian itu Kiyai terpegun dan pucat. Tiba-tiba tubuhnya rubuh dan pingsan. Para santri segera mengusung Kiyai kembali ke rumahnya. Setelah diberikan kolonye wangi Kiyai pun sadar dari pingsannya. Namun beliau malah menangis dengan tangisan yang sungguh menyayat hati.

"Janganlah terlalu sedih Kiyai. Nanti kita carikan burung beo yang lain. Insya Allah di pasar ada banyak burung beo yang jauh lebih baik. Nanti biar kami yang mengajarkannya mengucapkan "Laa Illaaha Illallaah, atau Subhanallah, atau Allahu Akbar", hibur para santrinya.

Sang Kiyai masih terus menangis bahkan dengan rintihan yang lebih menyayat. Setelah berhasil menguasai perasaannya, iapun berkata kepada para santrinya.

"Jika kalian menyangka bahwa aku bersedih karena kehilangan seekor burung beo, maka kalian sungguh keliru! Justru aku sedih karena menyaksikan betapa beo yang fasih dan tidak putus-putusnya mengucapkan Laa Illaaha Illallaah hanya bisa terkeok-keok ketika kucing menerkam lehernya. Aku khawatir kita ini setiap hari melatih diri dengan mengucapkan kalimat tersebut sebanyak-banyaknya. Namun ketika malaikat maut kelak "menerkam" kita, akankah kita masih bisa mengucapkan Laa Illaaha Illallaah, atau malah terkeok-keok seperti beo itu.

Mendengar ucapak Kiyai kini malah seluruh santri yang mengangis. Mereka semua ketakutan jika tidak dapat mengucapkan Laa Illaaha Illallaah ketika maut menjemput. Padahal kalimat itu sajalah yang akan menjamin keselamatan seseorang dari azab kubur dan dari api neraka, untuk kemudian masuk ke dalam syurga.

Ikhwah fillah....sudah sejauh manakah tertanam Laa Ilaaha Illallaah dalam hati kita? Sudah merasa cukupkah kita dengan membacanya seratus kali sehabis shalat Maghrib dan Subuh dengan cepat dan tergesa-gesa bagai motor yang sedang balapan. Hanya tiga pertamanya saja yang kita ucapkan dengan betul dan perlahan. Setelah itu pada ucapan ke empat dan seterusnya kita membacanya dengan ngebut tanpa mempedulikan lagi kefasihannya, makhrajnya apa lagi makna dan hikmahnya.

Ingatlah, jika huruf pertama 'Laa' dibaca dengan cepat dan pendek (hanya satu harakat) maka makna bacaan kita menjadi terbalik 180 derajat. Sebab 'La' yang satu harakat adalah 'Laam Tawkid' (Laam penguat makna) yang membawa arti : Sungguh memang ada Tuhan selain Allah! Bukankah dengan demikian kita malah mengukuhkan kemusyrikan dalam arti dan bukan ketauhidan kepada Allah SWT.

Huruf 'Laa' dalam kalimat Laa Illaaha Illallaah mestinya dibaca panjang minimal dua harakat. Sebab 'Laa' yang dimaksudkan di sini adalah 'Laa' an-Nafiyah' (Laa yang menafikan). Sehingga benarlah maknanya menjadi "Tidak ada Tuhan Selain Allah."

Belum lagi kalau kita hayati maknanya. Laa Illaha Ilallaah adalah ikrar setiap Nabi dari mulai Adam alaihissalam hingga Muhammad shalallahu 'alihi wassalamu yang wajib disampaikan kepada seluruh umat. Agar dengannya umat mengerti dan mengetahui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan, mengatur alam semesta dan memberi rezeki kepada para hambaNYA.

Cara terbaik membaca kalimat ini adalah dengan perlahan dan khusyuk diwarnai dengan nuansa hati yang ikhlas dan pasrah kepada Allah subhanna huwa ta'ala. Sambil membayangkan jasad kita sendiri yang sedang terbujur kaku di tengah rumah. Atau bacalah dengan membayangkan kita sedang duduk di depan sebuah kuburan.. Pada batu nisan nya terukir tanggal lahir dan tanggal kematian kita sendiri...

Rabbana, Ya Allah
Hanya kehendakMu saja yang dapat menjadikan
Laa Illaha Illallaah
Menghiasi bibir kami saat Izrail tiba.
Maka jadikanlah ia melekat pada jiwa kami sewaktu hidup,
Meringankan kami saat sekarat, menerangi kubur kami setelah mati,
dan melancarkan jalan kami sampai ke syurgaMu.



Alhamdulillahi Rabbil 'Allamiin...


Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja
disini

3.12.2009

Adakah tempat untuk sembunyi ?

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape
Apa kabar sahabatku semua. Lama sekali saya tidak menyapa sahabat semua disini. Semoga kalian senantiasa dalam naungan berkah dan rahmatNYA.

Sahabatku...tulisan kali ini saya buat karena suatu kejadian pada hari ini. Dimana kejadian tersebut mengingatkan saya bahwa tidak ada satupun makhluk yang terlepas dari pengawasanNYA.

Sahabatku...
Kerap kali kita sebagai manusia melakukan kesalahan. Kadang yang nyata terlihat dan kadang yang tersembunyi dari pandangan manusia.

Namun, pernahkah kita berpikir bahwa dimanapun kita berada, berdiri, berjalan, duduk, tidur sekalipun atau aktivitas apapun yang kita lakukan itu tidak terlepas dari pengawasanNYA.

Jangankan kita manusia makhluk yang dapat dengan jelas terlihat oleh sesamanya.
Semut...sahabat tau kan semut...makhluk kecil ciptaanNYA yang memberikan pelajaran bergotong royong kepada kita.

Semut hitam kecil yang berjalan di kegelapan malam pada batu yang hitam pun tidak luput dari pengawasanNYA, karena DIA tidak pernah tidur dan DIA MAHA MELIHAT DAN MENGAWASI.

Lalu...
dimana tempat kita bisa bersembunyi. Mungkin kita bisa membuat alibi dan bersembunyi dari manusia. Tapi, bisakah kita bersembunyi dariNYA.

Ketika kita seorang diri, bersama kita ada 2 malaikat yang ditugaskan untuk mengawasi setiap gerak-gerik kita dan setiap perbuatan kita dan kemudian mencatatnya dalam catatan amal kita, baik itu amal buruk dan juga amal baik kita.

Saya rasa sahabat sudah pasti mengetahui siapa mereka. Yupz...benar sekali...mereka malaikat Raqib yang mencatat amal kebaikan kita dan malaikat Atid yang mencatat amal keburukan kita.

Jadi, masihkah kita mau berlaku maksiat, masihkah kita mau melakukan dosa. Sahabatku, selama kita masih diberi nafas kehidupan, maka kesempatan bertobat terbuka lebar, karena DIA selalu menantikan hambaNYA kembali kepadaNYA. Karena sifat Maha Kasih dan Maha PenyayangNYA.

Coba kita simak cerita berikut ini, alkisah ada seorang guru yang menugaskan 3 orang muridnya untuk menyembelih seekor ayam dan syaratnya jangan sampai ketahuan dan terlihat oleh siapapun.

Murid-muridnya pun melaksanakan tugas mereka.

Setelah murid-muridnya kembali. Sang Guru bertanya kepada mereka masing-masing apakah mereka telah menyelesaika tugas yang diberikannya.

Murid pertama menceritakan bahwa dia menyelam ke dasar laut dan setelah dia menemukan tempat yang dia yakini tidak akan terlihat siapapun dan aman, maka dia pun menyembelih ayam tersebut.

Murid kedua pun menceritakan bahwa dia pergi ke atas bukit dan menemukan sebuah gua yang menurutnya tidak akan ada yang dapat melihatnya disitu. Diapun menyembelih ayam tersebut.

Kemudian, ketika giliran murid ketiga bercerita, murid tersebut tertunduk lesu, dan dengan suara perlahan dia menjawab "maafkan saya, tapi saya sudah mencari dan mendatangi semua tempat yang kira-kira tersembunyi, namun saya tidak menemukan satupun tempat yang dapat lepas dari penglihatanNYA."

Sang Guru tersenyum, kemudian dia berkata "anakku, kamu yang lulus dalam ujian ini, kamu telah berhasil mengerti bahwa kemanapun engkau melangkah, Allah 'Azza Wa Jalla selalu mengawasimu."


Sahabatku...dari cerita diatas tentu kita dapat mengerti bahwa tidak ada tempat sembunyi di dunia ini yang lepas dari penglihatan dan pengawasanNYA.

Semoga tulisan ini bermanfa'at, khususnya sebagai pengingat diri saya sendiri agar tidak kembali melakukan dosa dan kemaksiatan.

Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini


3.03.2009

Siapakah Teman Akrabmu ?

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabbarakaatuh....
apa kabar saudaraku semua...semoga kalian senantiasa dalam naungan berkah serta rahmat Allah 'Azza Wa Jalla. Amin Ya Rabbal Alamin...

Saudaraku, ketika membaca mengenai tulisan ini di buku "Ya Allah, Taburkan Cinta Pada Kami karya Akhi Amru Khalid (semoga berkah dan rahmat Allah atas beliau)" saya menjadi tertarik untuk membagikan tulisan ini kepada sahabatku semua yang mampir dan mengikuti perkembangan blog sederhana ini.

Tema ini seringkali membuat banyak orang tua bersedih hati dan terkadang juga dapat membinasakan generasi muda atau justru memberi petunjuk kepada mereka dan teman pergaulan mereka.

Apakah teman-temanmu itu teman yang buruk ataukah yang baik ? Teman yang menolongmu untuk taat kepada Allah ataukah teman yang menjauhkanmu dari Allah Swt ? Teman yang mampu menjaga pendidikan yang telah engkau peroleh di rumah ataukah tidak ?

Kebanyakan anak telah mendapatkan pendidikan yang baik dan keluarga mereka juga keluarga baik-baik dan terhormat, tapi kita tidak pernah tahu mengapa pemuda yang lahir dari keluarga baik-baik ini dapat melakukan perbuatan menyimpang seperti yang kini mereka lakukan ! Anehnya lagi, keluarga mereka sendiri merasa terkejut dan heran ketika mengetahui anak mereka melakukan perbuatan-perbuatan buruk tersebut, atau tiba-tiba dengan penuh kebingungan keluarganya akan menyerahkan anak ini kepada aparat kepolisian.

Akan tetapi, mereka tidak pernah mau memperhatikan siapa sebenarnya teman pergaulan anak mereka selama ini? Mereka tidak pernah memahami dengan seksama masalah ini, karena sebenarnya yang paling memungkinkan seseorang rusak adalah teman bergaulnya, tanpa dipungkiri bahwa yang paling berpotensi memberikan petunjuk kepada seseorang juga teman bergaulnya. Sebenarnya, ungkapan ini bukan ungkapan kami sendiri ataupun ungkapan yang baru mencuat di masyarakat saat ini.

Ungkapan itu adalah ungkapan Al-Quran dan Nabi Saw yang sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu. Bahkan, sudah muncul dari Nabi Musa ketika berkata, "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku; Dan mudahkanlah urusanku. Lepaskanlah kekakuan dari lidah dan supaya mereka mengerti perkataanku. Dan jadikanlah seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku. Teguhkanlah dengan dia kekuatanku dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami."(QS. Thaahaa[20]: 25-35)

Nabi Musa,Nabi Muhammad Saw, dan Nabi-Nabi lain dari kalangan Ulul Azmi seakan-akan tahu bahwa dirinya tidak akan sanggup untuk berdzikir dan beribadah, tapi mereka selalu membutuhkan orang yang menolongnya. Dalam sebuah ayat Allah berpesan kepada Nabi Saw, "Dan bersabarlah engkau bersama-sama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini. Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (QS.Al-Kahfi[18]:28).

Dalam Surat Al-Furqaan, Al-Quran memberikan contoh seorang figur manusia yang akan datang pada hari Kiamat sambil menggigit jari (menyesali perbuatannya)- bayangkan betapa ruginya orang ini. "Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit 2 tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.'"(QS. Al-Furqaan[25]:27-29).

Bukan hanya 1 tangan saja yang digigi, tapi kedua tangan. Bayangkan, betapa rugi dan ironis. Banyak anak muda yang mulai meniti jalan hidayah lalu datanglah seorang teman yang berhasil menghentikan langkah mereka jauh ke belakang, sangat jauh. Karena itu, Nabi Muhammad Saw bersabda, "Seseorang tergantung pada kualitas agam temannya, maka hendaklah setiap kalian memperhatikan dengan siapa dia berteman" (HR. Al-Tirmidzi, Imam Ahmad, dan Abu Daud dari Abu Hurairah).

Seorang teman sejati bukanlah orang yang terpaksa ada ditengah-tengah jalan hidupmu, melainkan orang yang engkau pilih sendiri dan engkau tahu bahwa orang itu cocok dengan pendidikanmu, sesuai dengan lingkunganmu, sejalan dengan moral dan akhlakmu, selaras dengan agamamu, dan searah dengan karaktermu.

Karena itu, Rasulullah Muhammad Saw bersabda, "Seseorang mengikuti ornag yang ia cintai." (HR. Bukhari dan Muslim, makna hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

Siapapun orang yang engkau cintai, dialah yang akan bersamamu pada hari Kiamat. Maka, tentukanlah pilihan untuk dirimu sendiri, bersama siapa engkau ingin datang pada hari Kiamat ? Aku mencintai Nabi Saw dan aku mencintai para sahabat. Aku mencintai orang-orang yang suci, terdidik, terhormat, dan beragama. Insyaa Allah, engkau pun akan datang pada hari Kiamat bersama mereka. Seseorang akan dikumpulkan dengan orang yang mereka cintai.


Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini