2.19.2011

Indahnya Silaturahmi

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabbarakaatuh.
Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Alloh Subhanahuwa Ta'ala atas karunia kesehatan dan kesempatan waktu yang diberikan kepada kita hingga kita masih bisa bernafas sampai dengan detik ini.

Shalawat serta salam kepada Teladan kita, junjungan kita, Baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alaihi wassallam.

Sahabat blog medan dakwah yang saya cintai, kita hidup di dunia ini tidak sendiri, namun bersama-sama dengan hamba-hamba Alloh yang lainnya. Kita adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi dan saling memerlukan satu sama lain. Kita memiliki orangtua, saudara, keluarga, tetangga, rekan kerja, teman-teman, sahabat.

Sahabatku, kita dianjurkan untuk saling tolong menolong dalam kebenaran dan saling mengingatkan dalam kesabaran. Mari kita ingat kembali, kapan terakhir kali kita mengunjungi orang tua kita atau menelpon sekedar bertanya kabar beliau. Bagi yang masih serumah dengan orangtua, kapan terakhir kali kita menanyakan apa keperluan mereka.

Sahabatku, bagi yang jauh dari orangtua, luangkan waktu untuk menghubungi mereka jika tidak memungkinkan untuk pulang, namun usahakanlah untuk pulang dan menjenguk mereka.

Sahabatku, mereka tidak pernah mengharapkan imbalan apapun, mereka mendidik kita sejak kecil, Ibu khususnya rela menahan sakit mengandung kita selama 9 bulan, rela tidak tidur karena kita rewel, harus mengganti popok kita, membersihkan kotoran kita, menyiapkan sarapan kita, Ayah yang harus bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Ketika mereka sudah beranjak tua, siapa yang merawat mereka, sahabatku, jika kamu membaca tulisan ini, segeralah temui orangtuamu, mohon ampun dan minta maaf atas segala salah dan khilaf kita, mungkin kita pernah membentaknya, atau menyakiti hatinya.

Sahabatku, bagi yang memiliki saudara di luar kota, kapan terakhir kita berkunjung, bersilaturahmi dengan mereka. Luangkan waktu minimal untuk saling bertukar kabar melalui telepon. Ada kebahgiaan tersendiri ketika kakak mendengar suara adiknya, begitu juga sebaliknya.

Sahabatku, demikin juga dengan keluarga terdekat kita, yaitu tetangga kita, walaupun bukan keluarga langsung, namun mereka yang selalu siap setiap saat membantu kita, yang faham kondisi kita disaat kita jauh dari orangtua, jauh dari sanak saudara.

Sahabatku, silaturahmi akan memanjangkan umur dan memudahkan serta membuka pintu rejeki bagi kita, demikian indahnya silaturahmi, keceriaan dan kebahagiaan akan kita rasakan ketika berkumpul dengan orangtua, saudara, sahabat, tetangga kita yang mungkin lama kita tidak berkunjung ke tempat mereka.


Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini

1.15.2010

Karunia yang terbesar adalah karunia iman

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape
"karunia yang terbesar adalah karunia iman" itulah salah satu kalimat dalam khutbah jum'at yang disampaikan oleh khatib hari ini. Karena dengan adanya keimanan di dalam hati, kita menjadi yakin dan cinta kepada Pemilik jiwa dan raga ini.

Kekuatan iman dapat mengantarkan kita ke dalam suatu tatanan hidup yang tenang, tidak ada rasa khawatir akan dosa, tidak ada rasa menyesal atas kemaksiatan yang kita lakukan. Iman pula yang menjadi tolak ukur seseorang dihadapan Allah Azza Wa Jalla.

Kecantikan, ketampanan, kekayaan, kedudukan, itu semua tidak bisa dijadikan ukuran seseorang di hadapan Allah Azza Wa Jalla. Hanya keimanan dan ketaqwaan yang dapat dijadikan tolak ukur seseorang.

Kekeringan iman akan menjadikan hati gersang dan tidak bercahaya, yang tentu saja akan menghantarkan kita kepada dosa dan kemaksiatan. Hal ini akan berimbas kepada tatan hidup kita, dimana kita akan merasa was-was, khawatir, dan diselimuti penyesalan atas dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan.

Mengutip khutbah khatib hari ini "Marilah kita bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Azza Wa Jalla"


Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik ajadisini

12.17.2009

Tahun Baru Hijriyah 1431 H telah datang

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape
Tibalah sudah di penghujung dari tahun ini dan saatnya menyambut kedatangan tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1431 H. Sepanjang tahun 1430 H banyak hal yang sudah kita lalui. Tentunya tidak terlepas dari salah dan khilaf, karena roda kehidupan tidak selamanya berjalan diatas permukaan yang rata.

Adakalanya mengenai lobang dan jalan yang bergelombang. Begitu pula dengan iman kita, adakalanya naik dan turun. Sebagai seorang manusia, maka sudah sepantasnya kita untuk selalu memohon dan meminta ampunan kepada Allah Azza Wa Jalla. Karena hanya kepada-Nya lah tempat kembali segala urusan. Tanpa kehendak-Nya, maka tidak ada hal sekecil apapun di dunia ini yang terjadi.

Malam ini adalah malam terakhir kita di tahun ini, renungkanlah kembali wahai saudara/saudariku, apa saja perbuatan yang telah kita lakukan sepanjang tahun ini. Adakah kita menjadi jauh lebih baik dan keimanan serta kecintaan kita terhadap-Nya bertambah?

Ataukah justru sebaliknya, kita berulangkali melakukan kemaksiatan, kekhilafan yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Keimanan dan kecintaan kita terhadap-Nya menurun dan kalah dengan kecintaan kita terhadap dunia.

Sungguh, betapa besar dosa ini Ya Rabb. Hanya kepadaMu tempat kami kembali dan bersimpuh. Karena Engkaulah Pemilik Segala Yang Ada di Dunia ini. Ampunilah dosa-dosa dan kesalahan yang telah kami lakukan di masa lampau. Dan kami mohon perlindungan kepadaMu agar dapat bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya taubat dan istiqomah.

Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini

12.15.2009

Indahnya Kebersamaan

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape
Alhamdulillah, setelah satu minggu berada di kampung halaman, kini aku sudah kembali lagi ke daerahku mencari nafkah, kota Sampit. Indahnya kebersamaan, itulah yang kurasakan ketika aku berada di tempat nenek di Sape, Bima, NTB.

Oiya...aku senin yang lalu tanggal 7 desember 2009 berangkat bersama mama ke Bima karena mendapat kabar nenek (orang tua dari mama) sedang sakit keras. Sehingga semua anak-anak dan cucu-cucu nya pada ngumpul semua.

Di balik setiap kejadian pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Begitu juga dengan adanya cobaan ini, seluruh keluarga berkumpul dan dapat saling mengenal satu sama lain dan saling melepas rindu karena sudah lama tidak bertemu.

Alhamdulillah, ketika kami sampai nenek umi dalam keadaan lebih baik. Beliau sedang duduk bersama Uwa di halaman depan rumah Uwa. Dan, kabar gembira juga, di malam nenk umi sedang koma, Bibi melahirkan anak laki-lakinya.

Dari cerita keluarga yang berkumpul terlebih dahulu nenek umi mulai sadar ketika mendengar anak-anaknya sudah pada berdatangan terutama yang berada di luar daerah seperti kami dari banjarbaru-kalimantan selatan, Uwa dokter dari Tasikmalaya, Uwa Perawat dari Surabaya, Om dari Tasikmalaya juga.

Berhubung anak-anak dan cucu-cucunya dari bidang kesehatan semua (bidan, perawat, dokter) jadi nenek umi dirawat sendiri dirumah, tidak dibawa kerumah sakit agar lebih mudah dikontrol. Begitu juga dalam proses persalinan Bibi juga uwa dan sepupu yang bidan yang membantunya.

Hikmah yang kutemukan adalah didalah kebersamaan ada sebuah kekuatan tersendiri, sebagaimana Nenek Umi yang mulai menunjukkan kondisi yang baik setelah semua anak-anak dan hampir semua cucu-cucunya pada ngumpul. Dan aku bisa mengenal siapa saja keluarga besarku karena sudah lama sekali aku tidak bertemu.

Kami juga sempat mampir ke Mataram ke tempat Nenek (orang tua dari Bapak), disana juga sebagian besar keluarga dari Bapak berdomisili. Ada sebuah kedamaian tersendiri disaat berkumpul dengan Uwa, bibi, paman, dan sepupu. Sungguh kebersamaan itu indah. Teman-teman, selagi sempat.. luangkanlah waktu untuk berkumpul bersama keluarga karena tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dari hal tersebut.

Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini



11.27.2009

Idul Adha mengajarkanku kembali kepada keikhlasan

Page copy protected against web site content infringement 

by Copyscape
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh..
Apa kabar sobat semua, semoga senantiasa dalam naungan berkah dan rahmat Allah Azza Wa Jalla..

Malam ini kusempatkan menulis kembali di blog ini, sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini. Nah..malam ini saya ada di bjb, mengambil cuti untuk merayakan Idul Adha 10 Djulhizah 1430 H dan berkumpul bersama keluarga di banjarbaru.

Idul Adha mengajarkanku kembali kepada keikhlasan, dimana selama ini aku merasa masih kurang ikhlas, terutama untuk satu hal yang sedang berkecamuk dalam hatiku. Ketika hati sudah mengenal cinta, ternyata tidak mudah dalam mengontrolnya. Kadang merasa begitu lemah, karena tidak bisa mengendalikan perasaan hati ini.

Kenapa aku tidak bisa memiliki perasaan yang seperti ini kepada Sang Pemilik Hati ini. Aku ingin coba untuk melupakannya, namun hati ini begitu susah untuk melepasnya, ini berarti aku masih belum bisa ikhlas.

Ikhlas yang menurut pemahamanku (jd jgn protes, tp lo beri masukan boleh... he...he..) adalah kondisi dimana aku dapat merasa tenang dan ringan saat dia menjadi pendamping ikhwan lain.

Ini koq kayaknya masalah hati nya'... ^_^
Ya..hari ini kami kedatangan keluarga besar kami dari Bima yang tinggal di Banjarmasin. Dan, setelah perbincangan keluarga, akhirnya keluar juga "kalimat pamungkas" yang sudah kuduga akan keluar...

APAKAH ITU ??? apalagi kalau bukan "mana calonmu"... "sudah menikah"... "kapan menikah" kalimat-kalimat sederhana, namun "pamungkas" bagi hatiku. Ya.. kujawab aja, belum, nanti aja dulu.

Aku hanya bisa ridho dan ikhlas pada ketetapannya, apakah lamaranku nanti pada waktunya akan diterima atau tidak. Aku harus bisa mulai mendidik hati ini dengan keikhlasan sebagaimana yang kupelajari dari Idul Adha kali ini.

Akhir kata, Selamat Idul Adha 10 Dzulhijah 1430 H, semoga kita semua diberikan keikhlasan dalam menghadapi setiap masalah dan cobaan yang ada selain kita tentunya harus sabar dalam menghadapinya.


Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini