2.02.2009

Fitnah Dajjal (part 1)

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Akhir zaman atau berakhirnya alam semesta ini diyakini oleh semua agama, mereka memiliki keyakinan yang sama akan adanya hari akhir. Masing-masing memiliki kitab suci yang menerangkan mengenai hal tersebut. Namun, ada yang menyebutkan secara detail ada juga yang hanya tersirat, sedangkan Al Qur'an dan sunnah yang shahih telah menerangkan dengan akurasi kebenaran 100%.

Bagi umat Islam, secara umum mereka meyakini dengan pasti akan datangnya akhir zaman. Hanya saja mereka memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai masa kedatangannyan, bahkan dalam menyikapinya juga berbeda-beda.


Bagi seorang muslim, memahami dengan benar nash-nash yang terkait dengan berita akhir zaman merupakan sebuah kewajiban. Kesalahan dalam memahami nash-nash tersebut akan berakibat pada sikap dan tindakan yang keliru dalam beramal, juga dalam menentukan prioritas amal.

Banyak sekali contoh yang kita dapat dari kesalahan bertindak yang disebabkan salahnya mereka memahami nash-nash tersebut. Contoh hadits tentang pastinya kejadian perang antara umat Islam dengan orang-orang Yahudi di akhir zaman. (saat ini sudah akan memasuki puncaknya. Iran sudah bersiap-siap, Mujahid-mujahid Indonesia telah siap, Malaysia juga menyiapkan tentaranya dan mengupayakan melobby pemerintah Indonesia dan Brunei untuk mengerahkan pasukannya juga.


Maka sangat keliru mereka yang membolehkan damai dengan Yahudi. Bagaimana hal itu dibolehkan, sedangkan Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam aja menyatakan bahwa kiamat tidak akan terjadi hingga umat Islam memerangi mereka, bahkan jika orang-orang Yahudi itu berlindung di balik batu dan pepohonan, maka keduanya akan memberitahukan tempat persembunyian mereka. Dengan demikian, sikap umat Islam adalah memerangi orang-orang Yahudi, memusuhi mereka, dan tidak ada kata damai dengan mereka.

Nash lain tentang berita akhir zaman adalah hadits tentang banyaknya orang-orang jahat yang akan diangkat sebagai pemimpin, ilmu dituntut dari orang-orang bodoh, dan merajalelanya kemaksiatan. Maka setiap mukmin yang memahami betul hal ini, tentunya akan berhati-hati dalam menuntut ilmu, berhati-hati dalam memilih pemimpin hidup, dan berhati-hati dalam setiap tindakan dan perbuatan mereka. Sikap dan tindakan itu baru bisa dilakukan oleh seorang muslim ketika ia memiliki ilmu yang benar tentangnya.

Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam juga sudah ngingetin umatnya tentang terjadinya sikap mengekor dan taklid buta kepada bangsa barat (sebagaiman yang telah terjadi saat ini, sobat bisa temukan sendiri di sekitar kita), sejengkal demi sejengkal, setahap demi setahap, hingga seandainya mereka masuk dalam lubang biawak, maka kaum muslimin pun tetap akan mengikuti mereka.

Ada juga peringatan Beliau shalallahu 'alaihi wasalam mengenai kewajiban untuk bergabung dengan jama'atul muslimin di saat berkecamuknya fitnah, di saat manusia terpecah dalam berbagai kelompok.

Nash lain yang tidak kalah pentingnya adalah janji-janji Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam tentang berjayanya kembali umat Islam dengan kedatangan Al Mahdi. Di mana Al Mahdi dengan kelompok yang bersamanya (Thaifah Manshurah) akan menaklukan siapapun yang tidak tunduk kepada perintahnya.

Cara berfikir seperti ini otomatis akan sulit dimengerti mereka yang tidak pernah memahami dengan baik hadits-hadits tentang fitnah akhir zaman. Sobat bisa menyaksikan sendiri hingga saat ini umat Islam masih saja dibelenggu dengan cara berfikir barat yang menjanjikan kebahagiaan dan kesejahteraan dunia mereka dengan demokrasi semu.

Mereka menganggap cara itulah pilihan terbaik untuk selamat dari ftnah dan kejahatan. Mereka membela mati-matian sistem kufur tersebut dengan mencampakkan syari'at Islam. Sementara perintah Nabi shalallahu 'alaihi wasalam agar umat Islam mengikuti jama'ah, mereka abaikan.

Sikap istiqomah yang harus dimiliki oleh setiap muslim dalam menghadapi gelombang fitnah adalah salah satu pesan Beliau shalallahu 'alaihi wasalam. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam menggambarkan bahwa akan datang suatu masa dimana orang-orang yang berpegang teguh dengan agamanya bagai menggenggam bara api yang panas. Jika ia buang maka bara itu akan padam, namun jika ia tetap genggam maka tangannya akan terbakar.

Inilah ta'biat dari Dienul Islam. Tidak mungkin keIslaman yang benar akan mendapatkan decak kagum orang-orang kafir dan fasik, tidak mungkin keIslaman yang benar akan mendapatkan penghargaan dan pujian dari mereka, dan tidak mungkin keIslaman yang benar pada diri seseorang akan membuat musuh merasa aman.

KeIslaman yang benar seperti yang dikatakan Waraqah bin Naufal saat Beliau dikabarkan tentang apa yang diperoleh oleh Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam sepulang Beliau dari goa Hira, "Tidak seorangpun yang membawa sebagaimana yang engkau bawa, melainkan kaumnya pasti akan memusuhinya".(Lihat Ar Rahiqum Mahtum, Shafiur Rahman Al Mubar Kafuri hal.88, Darul Hadits Kairo, cet IV/THN 2002.Edisi Indonesia(Sirah Nabawiyah) hal 92, Pustaka Al Kautsar).

Dan inilah fenomena yang terjadi, dimana umat Islam yang berupaya untuk menegakkan syari'at akan mendapatkan cobaan dan ujian yang sangat berat.

Didalam membicarakan akhir zaman, ada hadits-hadits lain tentang fitnah akhir zaman yang lebih detail (yaitu hadits-hadits tentang Imam Mahdi, Dajjal, dan kondisi dunia Islam setelahnya), maka kita akan dapatkan, betapa Beliau shalallahu 'alaihi wasalam terus-menerus mengulangi peringatan tersebut kepada umatnya.

Ada 3 kelompok manusia yang memiliki sikap berbeda-beda terhadap nash-nash tentang hari kiamat dan tanda-tanda kedatangannya :

pertama, kelompok yang beriman dan yakin dengan semua yang dijanjikan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam tentang dekatnya kehancuran alam semesta (kiamat), yang itu semua didahului dengan tanda-tanda kecil dan besar yang mendahuluinya. Kelompok ini terbagi lagi menjadi tiga :

1. Mereka yang menerima nash-nash tersebut apa adanya. Kelompok ini kurang bisa memahami maksud dan tujuan di balik turunnya hadits-hadits tersebut. Sebenarnya sudah banyak sabda-sabda Beliau tentang dekatnya kiamat yang memiliki makna peringatan agar setiap muslim menjauhi perkara itu semampunya, bukan menganggapnya sesuatu yang biasa-biasa aja.

coba kita renungi hadits-hadits berikut :
"Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat itu ada tiga, salah satunya ialah akan dituntunya ilmu dari Al-Ashagir(orang-orang kecil)" (Shahih Al-Jami'ush Shaghir 2:243, hadis no. 2203).

Imam Abdullah bin Al-Mubarak ditanya tentang Al-Ashaghir (orang-orang kecil) itu, lalu Beliau menjawab, "Yaitu orang-orang yang berkata menurut pendapatnya sendiri saja (tanpa mengacu pada Kitabullah dan Sunnah Rasul);

Hadis ini mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menimba ilmu, tidak kepada sembarang orang kita mengambil ilmu, apalagi dalam hal yang berhubungan erat dengan masalah akidah dan ibadah.

Hadis lainnya adalah sabda Beliau yang berbunyi :
"Pada angkatan belakangan umatku ini, akan ada orang-orang lelaki yang naik pelana kuda yang menyerupai pelana unta, lantas turun di pintu-pintu masjid. Wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, rambut kepala mereka bagaikan kelasa/punuk unta yang tinggi. Laknatlah mereka, karena adalah wanita-wanita terlaknat. Kalau di belakang (sedudah) mu nanti masih ada umat-umat lain, niscaya wanita-wanita kamu akan melayani wanita-wanita mereka, sebgaimana dahulu kamu dilayani oleh wanita bangsa-bangsa sebelum kamu. (HR. Ahmad 2:36, no.7083 dengan tahqiq Ahmad Syakir).

Hadits ini bukan sekedar kabar biasa sobat, ia merupakan peringatan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam agar para suami tidak mudah memberikan izin kepada istri-istri mereka keluar rumah untuk kepentingan sepele. Juga merupakan peringatan agar mereka menjauhi tradisi jahiliah yang "membebaskan" wanita untuk berbaur dengan laki-laki.

Hadits lain adalah tentang munculnya fitnah Duhaima', dimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam bersabda : ....."kemudian Fitnah Duhaima' yang tidak membiarkan ada seseorang dari umat ini kecuali dihantamnya. Jika dikatakan :"Ia telah selesai", maka ia justru berlanjut, di dalamnya seorang pria pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari menjadi kafir, sehingga manusia terbagi menjadi dua kemah, kemah keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kemah kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan Dajjal pada hari itu atau besoknya.(HR. Abu Dawud, Kitabul Fitan no.4242, Ahmad 2/133,Al Hakim 4/467, Dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahih Jami'us Shagir no.4194 dan Silsilah Al Ahadits Ash-Shahihah no.974).

Hadis diatas sebenarnya memiliki makna yang sangat mendalam, ketidakpedulian seseorang terhadap peringatan tersebut akan menyeret dirinya terkena apa yang Beliau ancamkan; menjadi kafir setelah paginya beriman. Bahkan malahan tidak sadar Dajjal sudah muncul di tengah-tengah tempat tinggalnya.

Demikian halnya riwayat tentang Thaifah Manshurah, dimana kelompok terakhir dari mereka akan berperang bersama Nabi Isa alaihissalam untuk melawan Dajjal. Termasuk di dalamnya hadits-hadits yang berbicara tentang keberadaan sebuah kelompok dari umat Islam yang menamakan diri sebagai Ashabu Raayati Suud, Pasukan Panji Hitam yang akan muncul dari Khurasan sebagai pendukung Al Mahdi.

Terhadap riwayat-riwayat diatas, kelompok ini tidak ambil pusing dengan apa yang diinginkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam. Bagi mereka, riwayat-riwayat diatas tidak lebih dari sekedar informasi yang tidak perlu mendapat perlakuan khusus. Wal Iyadz billah.

berhubung hari sudah senja...sang surya sudah pengen istirahat dari menerangi bumi, saya teruskan nanti malam selepas Isya sobat...yupz..sampai ketemu lagi nanti malam. Insya Allah.

Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini


7 komentar:

  1. sip dech mas..
    salam DASYAT!!

    ; )

    BalasHapus
  2. Salam ya akhi Amar>>
    Mohon kedamaian buat kita di negara sendiri.. juga kedamaian dgn negara2 lain..
    Peringatan ini sangat sesuai untuk tatapan kita.. agar dapat bersiap siaga..

    Alhamdulillah.. ochie beryukur dpt dipertemukan dgn Dinul dalam medan blog ini..
    Ochie juga mendoakan Dinul smg dalam Iradah n inayahNYA.. Amin

    BalasHapus
  3. @bHo_jOexs : ^_^ salam DASHYAT !!!

    @Ukhti Ochie : wa'alaikumsalam ya ukhti...
    Amin Ya Rabbal 'Alamin. Syukron doanya ukhti ^_^

    Alhamdulillah....semoga pertemuan ini membina suatu ukhuwah Islamiyah agar dapat saling mengingati dan meneguhkan dalam keimanan.

    ^_^

    BalasHapus
  4. Yang perlu dilihat juga adalah fitnah dajjal dan ciri-ciri dajjal yang sudah pun wujud sekarang. terlalu banyak tanda-tanda kiamat yang sudah wujud, cuma yang tanda besar sahaja seperti turunnya nabi isa.. imam mahadi.. dan beberapa lagi. tapi, tanpa kewujudan tanda-tanda besar itu juga, sudah banyak yang bertopengkan islam zaman kita yang akhir ini.. moga kita dihindarkan dari fitnah-fitnah dajjal.. jaga iman dan amal ya akhi.. moga Allah meredhai kita semua.. amin...

    BalasHapus
  5. Syukron ukhti...
    Ukhti juga ya...

    jaga iman dan amal ya ukhti...

    Insya Allah

    Amin Ya Rabbal 'Alamin...

    ^_^

    BalasHapus
  6. Salam akh amar...

    Seandainya dapat di lihat dengan mata kasar,dajjal sudah pun telah membiaskan sedikit rasa menghancurkan alam dan agama islam pada diri manusia itu sendiri. Tanpa disedari kita tertindas dengan "ikon" dajjal itu.Justeru bersamalah membina kesedaran ummat dalam dri kita seterusnya menyampaikan pada yang lainnya.

    BalasHapus
  7. @Ukhti Ibtisamsyarha : Syukron atas nasihatnya, nasihat anti sangat bermanfa'at sekali bagi saya untuk memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik kedepannya.

    Jazakillah khairan katsiiraan..

    ^_^

    BalasHapus

terima kasih sudah mengunjungi halaman ini, semoga dapat bermanfa'at....jika teman-teman ingin belajar untuk menulis dan menerbitkan buku sendiri teman-teman bisa mendapatkan panduannya dari seorang penulis buku best seller dan pemilik mujahid press, silakan klik disini