10.05.2009

Cintailah dengan Walau bukan dengan Karena

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape
Kembali malam tadi aku belajar sesuatu yang berharga darinya. Mungkin itu hanya barisan kata yang mebentuk sebuah kalimat sederhana namun sangat berarti dan berharga bagiku.

Di dalam kalimat sederhana tersebut terdapat pelajaran yang membuka hati dan pikiranku, aku yakin bukan tanpa alasan dia mengirimkan sms tersebut.

Dia menyadarkanku bahwa kebahagiaan tidak diukur dari apa yang aku miliki dengan kesempurnaan dan keindahannya, namun terlebih kepada bagaimana aku mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Allah Azza Wa Jalla kepadaku. Bagaimana aku menjadikan semua yang hadir di dalam hidupku menjadi hal yang terindah.

Aku jadi teringat kepada kumpulan kata di dalam sebuah buku... "CINTAILAH DENGAN WALAU BUKAN DENGAN KARENA" mungkin agak sedikit berbeda dengn bunyi kalimat sebenarnya, namun maksudnya sama.

Ketika kita mencintai seseorang atau sesuatu, kita pasti memiliki alasan untuk suka ataupun cinta kepada orang atau hal tersebut.

Misal kita ingin membeli sesuatu, kita pasti tertarik entah karena modelnya, motifnya, atau hal lainnya yang membuat kita memiliki keinginan untuk membelinya.

Nah, bila hubungannya dengan manusia bagaimana ?


Setiap insan di dunia ini pasti akan dan pernah merasakan suka atau ketertarikan dengan lawan jenis, kalau ditanya kenapa, jawabannya pasti akan berbeda-beda bukan ?

Ada yang menjawab "karena" dia baik >> rata-rata jawaban umum seperti ini, ada yang mengatakan "karena" si dia perhatian, "karena" dia cantik / tampan, "karena" dia tinggi, dan karena-karena lainnya yang bermunculan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Ketika sudah berumah tangga, dari tahun ke tahun mulailah saling mengetahui sifat masing-masing, mulailah timbul ketidaksesuaian hati dengan alasan suka yang dimiliki dulu sebelum menikah, semua "karena-karena" tadi sudah tidak ditemukan lagi pada pasangan hidupnya.

Yang paling mudah diambil contoh adalah dari wajah, ketika masih usia muda wajahnya masih cantik / tampan, tetapi ketika sudah mulai berumur, seiring itu pula bentuk wajah sudah mulai berubah, dan sudah tidak menampakkan keindahan fisik yang dulu membuat siapapun terpesona.

Akhirnya, mulailah berkurang rasa yang dulu pernah ada, disebabkan "karena" nya tadi sudah tidak ada lagi.

Beda halnya ketika kita mencintai dengan "walau", jadi, "walaupun" umurmu udah tua, wajahmu udah keriput, badanmu bertambah gemuk atau semakin kurus, atau "walaupun-walaupun" lainnya, maka apapun perubahan pada pasangannya tidak akan membuatnya berubah pula dalam mencintai pasangannya, karena dia mensyukuri apa yang ada di dalam diri pasangannya tanpa banyak menuntut.

Setiap insan pasti memiliki kelebihan dan kekuarangan masing-masing, justru disitulah gunanya insan diciptakan berpasang-pasangan agar dapat saling melengkapi satu sama lain.

Syukron katsir kepada ukhtiy yang selalu mengingatkan dan memberikan dorongan semangat kepada k2, syukron katsir atas sms nya tadi malam..

Jazakillah khairan katsiran..
Sekarang temen-temen bisa juga membaca artikel di blog ini lewat feed reader temen-temen, temen-temen klik aja disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah mengunjungi halaman ini, semoga dapat bermanfa'at....jika teman-teman ingin belajar untuk menulis dan menerbitkan buku sendiri teman-teman bisa mendapatkan panduannya dari seorang penulis buku best seller dan pemilik mujahid press, silakan klik disini